ASSURECONTROLS — Kuala Lumpur – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono menegaskan pentingnya menjadikan kemitraan ASEAN–Jepang sebagai penggerak utama inovasi dan inklusivitas di kawasan Indo-Pasifik. Hal ini disampaikan dalam ASEAN–Japan Post Ministerial Conference (PMC) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (10/7/2025).
“Selama lebih dari lima dekade, ASEAN dan Jepang membangun kemitraan atas dasar saling percaya dan mengedepankan kerja sama konkret,” ujar Menlu Sugiono, seperti mengutip pernyataan resmi Kemlu RI, Jumat (11/7/2025).
Ia menyampaikan bahwa di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global, kemitraan ini harus semakin strategis sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik.
Indonesia menyambut rencana adopsi Joint Statement implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) pada KTT ASEAN–Jepang mendatang. Menlu menekankan pentingnya langkah nyata dalam menjalankan AOIP agar kawasan tetap terbuka, inklusif, dan berbasis hukum internasional.
Lebih lanjut, Menlu Sugiono mendorong agar inovasi menjadi inti dari kolaborasi ke depan.
“Jepang unggul dalam kecerdasan buatan, teknologi masa depan, dan energi bersih. ASEAN punya kekuatan dari ekonomi digital, populasi muda, dan basis manufaktur. Ini kombinasi yang sangat strategis,” tegasnya.
Ia juga menyebut peran lembaga seperti ERIA penting dalam mendukung kerja sama inovatif yang terarah.
Kerja Sama Ekonomi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280264/original/092249100_1752219033-1752138411686f82ab48145_WhatsApp_Image_2025_07_10_at_15_05_27.jpeg)
Di bidang ekonomi, Indonesia menekankan optimalisasi ASEAN–Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Penguatan sistem pembayaran QR lintas batas juga disebut sebagai langkah integratif untuk mendukung perdagangan dan keuangan kawasan.
Transisi energi turut menjadi perhatian dalam pertemuan ini. Menlu Sugiono mendorong akses luas terhadap teknologi rendah karbon dan pembiayaan inklusif. Ia juga menyambut peran Jepang melalui inisiatif Asia Zero Emissions Community (AZEC) sebagai bentuk konkret kontribusi Jepang dalam transisi energi berkelanjutan.
Mengakhiri pernyataannya, Menlu Sugiono menyoroti pentingnya penguatan hubungan antarmasyarakat melalui program pertukaran pemuda, pelatihan keterampilan, dan kerja sama SDM.
“Persahabatan lintas generasi akan memperkuat fondasi kemitraan ASEAN–Jepang ke depan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Jepang adalah mitra dialog pertama ASEAN. Hubungan kedua pihak resmi ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dalam KTT ke-26 ASEAN–Jepang di Jakarta tahun 2023.