ASSURECONTROLS — Salah satu restoran di China mendadak ramai diperbincangkan karena menjual camilan unik, berupa tusuk sate tanpa potongan daging atau makanan apa pun. Tusuk sate tersebut hanya disajikan dengan cara dibumbui layaknya hidangan barbekyu.
Jika umumnya tusuk sate langsung dibuang setelah isinya habis disantap, kali ini justru tusuk satenya yang menjadi menu utama. Hal inilah yang membuat banyak orang penasaran, terutama para pecinta kuliner yang selalu tertarik mencoba makanan anti-mainstream.
Uniknya, cemilan ini dinikmati dengan cara dijilat dan dijual dengan harga 10 yuan atau sekitar Rp23 ribu untuk 50 tusuk. Tusuk sate tanpa isi ini disajikan hanya dengan dilumuri aneka bumbu rempah seperti cabai dan daun bawang, kemudian dibakar sebentar untuk memberikan sensasi rasa asap yang khas.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), video camilan ini pertama kali viral di media sosial Douyin pada 21 Maret 2025 dan telah meraup lebih dari 600 likes. Viralnya video itu pun membuat restoran tersebut kebanjiran pesanan hingga menerima ratusan orderan setiap harinya.
Camilan unik ini pertama kali diciptakan oleh seorang koki asal Provinsi Hunan, China, bernama Ma. Ia mengaku terinspirasi menciptakan camilan rendah kalori yang bisa dinikmati oleh siapa saja, tanpa takut berat badan naik.
Menurut Ma, ide tersebut terutama ditujukan untuk para wanita yang sering kali ingin menikmati cemilan di malam hari, tetapi khawatir berat badannya akan bertambah. Karena itulah, camilan ini dianggap sangat cocok bagi mereka yang sedang menjalani program diet.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak wanita di China sangat terobsesi memiliki tubuh langsing. Sehingga, hal tersebut membuat mereka berlomba-lomba untuk menjalani berbagai program diet demi mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Meski viral dan banyak diburu, tak sedikit pula warganet yang skeptis dengan camilan ini. Beberapa mempertanyakan kebersihan dan keamanan tusuk satenya. Menanggapi hal tersebut, koki Ma menegaskan bahwa seluruh tusuk sate yang digunakan adalah baru dan higienis, bukan hasil daur ulang.