ASSURECONTROLS — Dalam upaya untuk mengurangi kemungkinan kemacetan selama mudik lebaran dan Nyepi pada tahun 2025, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengusulkan wacana work form anywhere (WFA). Komisi V DPR mendukungnya. Baik pegawai pemerintah maupun swasta yang menggunakan WFA akan memberi pemudik lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menyatakan pada hari Sabtu (25/1/2025), “Konsep WFA ini layak dikaji agar para pemudik lebaran dan hari raya nyepi tidak melakukan perjalanan pada satu waktu, sehingga mengurangi potensi kemacetan di jalur tol, akses bandar udara, dan pelabuhan.”
Diketahui Menhub mengusulkan konsep WFA menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Konsep WFA ini diusulkan diterapkan mulai 24-27 Maret 2025 dan 8-11 April 2025.
Huda mengatakan Lebaran 2025 diperkirakan jatuh pada tanggal 31 Maret atau 1 April 2025. Sedangkan Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 29 Maret 2025.
Mepetnya dua hari besar berpotensi menganggu arus mudik karena berhentinya layanan di Pelabuhan Gilimanuk maupun Bandara Ngurah Rai selama perayaan Nyepi.
“Situasi ini harus diantisipasi jauh hari dan konsep WFA yang disampaikan oleh Menhub Dudy cukup masuk relevan diterapkan sehingga pemudik terutama dari Bali dan sekitarnya bisa jauh hari menyiapkan diri,” katanya.
Dia menilai akan ada peningkatan signifikan pergerakan orang dan barang jelang mudik lebaran dan hari raya Nyepi.
Jika rata-rata pergerakan orang saat mudik lebaran saja mencapai 193 juta jiwa, maka dengan adanya mudik Nyepi yang waktunya berdekatan bisa meningkatkan pergerakan orang hingga hampir 197 juta jiwa.
“Meskipun angka pasti pergerakan orang ini menunggu hasil survei Kemenhub tetapi situasi adanya dua hari raya yang jatuh dalam kurun waktu hampir bersamaan harus diantisipasi secara serius,” sebutnya.
Politikus PKB ini menegaskan kemacetan adalah momok bagi para pemudik, dan juga bagi pemerintah, karena menimbulkan komplikasi penanganan yang tidak mudah diselesaikan, baik di jalan tol, jalan nasional dan jalan lainnya.
Saat mudik, kemacetan di jalan sering menyebabkan korban jiwa karena kelelahan akibat perjalanan. Dia menyatakan, “Tentu saja tidak bisa diabaikan, total kerugian materil yang sulit diukur besarannya.” Huda menyatakan bahwa konsep WFA memungkinkan pemudik Lebaran dan Nyepi untuk pergi ke kampung halaman mereka jauh hari sebelumnya. Dia menyatakan bahwa pemudik tidak akan memaksakan perjalanan mereka selama cuti hari raya, yang biasanya berlangsung tiga hingga empat hari menjelang hari H.
Dia menjelaskan bahwa dengan konsep ini, rekayasa lalu lintas dapat dilakukan sejak dini untuk mencegah kemacetan panjang. Karena itu, Huda menyatakan bahwa jika WFA benar-benar diterapkan, kesiapan matang diperlukan. Menurutnya, harus ada pedoman yang jelas, memastikan bahwa semua stakholders siap, dan mendukung infrastruktur digital yang kuat. “Harus ada dukungan dan aturan jelas bagi karyawan atau pegawai yang akan bekerja jauh dari kantornya,” katanya.
SUMBER SINDONEWS.COM : Komisi V DPR Dukung Wacana WFA untuk Tekan Macet Mudik Lebaran dan Nyepi | Halaman Lengkap